Kamis, 06 Desember 2012

Solusi Deradikalisasi Islam Seri-1: “Mendekatkan Umat dengan Oragnisasi Islamnya di Masyarakat”

1351987117463611335
Muhammadiyah lahir tahun 1912
Cita-cita perjuangan dakwah islam dengan berbagai macam organisasinya sering kali kurang dipahami atau disalah pahami atau dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak suka dengan islam, baik dengan cara menghalang-halangi, memberikan stigma negatif atau dengan mempengaruhi umat dan masyarakat agar menjauhi dan meninggalkan organisasi dakwah tersebut. Terkadang cara lainnya ada juga dengan membenturkan satu organisasi dakwah yang satu dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya organisasi dakwah itu di masyarakat kurang bersinergi dalam membangun umat.
Sebut saja misalnya antara organisasi massa terbesar islam yang eksis pada saat ini yaitu antara NU dan Muhammadiyah, penulis pernah mengalami interaksi dengan kedua organisasi tersebut ketika kecil hidup di lingkungan nahdliyyin sampai dengan usia SMP/MTs yakni di daerah Sumedang, ketika sudah besar menginjak remaja tinggal di lingkungan muhammadiyah mulai SMA/Aliyah dan ketika kuliah yakni di daerah Prumnas Klender Jakarta Timur. Doktrin atau ajaran yang sifatnya khilafiyah antara kedua organisasi itu biasanya dijadikan dasar untuk saling merendahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
1351987207250897030
NU lahir tahun 1926
Padahal Allah SWT yang paling mengetahui dan memahami bahwa syariatnya itu dari zaman dulu sampai sekarang ini pada akhirnya di dalamnya ada hal-hal yang sifatnya khilafiyah yang sifatnya berbeda/berubah (mutaghoyirot) tetapi hal-hal yang sifatnya tetap (tsawabit) seperti misalnya masalah konsep keyakinan tentang ketuhanan dan keesaan Allah SWT (aqidah-tauhid) bersifat tetap dan tidak boleh berbeda antara umat Islam bahkan antara generasi para nabi-nabi dan rosul Allah SWT.
Bahkan bagi mereka antara sesama agama samawi (langit) yakni Yahudi, Nasrani dan Islam Allah SWT mengintakan, berpesan dan berfirman dalam surat Ali Imron :
64. Katakanlah: “Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
Itulah akanya Allah sangat tepat dan sangat bijak dalam mengungkapkan ayat-Nya yang terkait dengan perintah kepada kita untuk tetap bersatu dan berpegang teguh kepada ajaran syariat agama Islam yakni dengan kalimat “W
1351987291749897378
Persatuan Umat Islam (PUI)
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Jika kita membaca sejarah perjungsn islam masa lalu maka kita akan menyaksikan bahwa organisasi islam yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan bekerjasama sesuai dengan bidang garapannya masing-masing, seprti NU yang berdiri pada tahun 1926 (Rois Am : KH. Hasyim Asy’ari) dengan kalangan tradisionalnya yang ada di desa-desa dan Muhammadiyah yang telah berdiri sebelumnya pada tahun 1912 (Pimpinan KH. Ahmad Dahlan) dengan kalangan modernisnya yang ada di kota, walaupun untuk masa seperti saat ini kedua-duanya sudah sama-sama eksis baik di desa maupun di kota.
1351987366893734662
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
Walaupun di samping itu ada organisasi massa lainnya seperti Persatuan Islam (PERSIS) pimpinan A. Hassan dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pimpinan M. Natsir dan organisasi massa islam yang lainnya dari zaman dulu sampai sekarang. Dengan mendekatkan umat dan masyarakat dengan organisasi massanya menurut hemat penulis maka akan mengurangi radikalisasi islam sehingga sangat disayangkan jika stigma negatif dengan munculnya teror atau prilaku terorisme itu dikaitkan dengan islam yang mulia dan organisasi islamnya yang jauh dari paham-paham menyimpang.
13519874941767835002
Ikatan Dai Indonesia (IKADI) lahir di era reformasi
Semoga Indonesia ke depan adalah Indonesia yang jauh dari saling curiga antara kelompok yang satu dengan yang lainnya karena kita punya ukhuwwah, ideologi yang satu dengan idiologi yang lainnya karena kita punya pancasila sebagai ideologi bangsa, dengan kondisi demikian maka hanya pihak ketigalah yang akan diuntungkan dengan suasana ini yakni pihak penjajah, neopenjajah beserta para kroni-kroninya dan para penjilatnya yang ingin Indonesia, rakyatnya dan umatnya mundur kembali seperti semula, zaman dahulu. Dengan cara mengelabui anak-anak umat dan bangsa dengan faham yang menyimpang atas nama organisasi tertentu yang terindikasi dalam kategori teroris atau liberal atau berlindung dengan organisasi legal formal yang ada, Naudzu billahi min dzalik. [DM]

sumber : http://politik.kompasiana.com/2012/11/04/solusi-deradikalisasi-islam-seri-1-mendekatkan-umat-dengan-oragnisasi-islamnya-di-masyarakat-500479.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Site Info

Ruby

PRIMA Blok V Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers