Cita-cita perjuangan dakwah islam dengan
berbagai macam organisasinya sering kali kurang dipahami atau disalah
pahami atau dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak suka dengan
islam, baik dengan cara menghalang-halangi, memberikan stigma negatif
atau dengan mempengaruhi umat dan masyarakat agar menjauhi dan
meninggalkan organisasi dakwah tersebut. Terkadang cara
lainnya ada juga dengan membenturkan satu organisasi dakwah yang satu
dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya organisasi dakwah itu di
masyarakat kurang bersinergi dalam membangun umat.
Sebut saja misalnya antara organisasi massa
terbesar islam yang eksis pada saat ini yaitu antara NU dan
Muhammadiyah, penulis pernah mengalami interaksi dengan kedua organisasi
tersebut ketika kecil hidup di lingkungan nahdliyyin sampai dengan usia
SMP/MTs yakni di daerah Sumedang, ketika sudah besar menginjak remaja
tinggal di lingkungan muhammadiyah mulai SMA/Aliyah dan ketika kuliah
yakni di daerah Prumnas Klender Jakarta Timur. Doktrin atau
ajaran yang sifatnya khilafiyah antara kedua organisasi itu biasanya
dijadikan dasar untuk saling merendahkan antara yang satu dengan yang
lainnya.
Padahal Allah SWT yang paling mengetahui dan
memahami bahwa syariatnya itu dari zaman dulu sampai sekarang ini pada
akhirnya di dalamnya ada hal-hal yang sifatnya khilafiyah yang sifatnya
berbeda/berubah (mutaghoyirot) tetapi hal-hal yang sifatnya tetap
(tsawabit) seperti misalnya masalah konsep keyakinan tentang ketuhanan
dan keesaan Allah SWT (aqidah-tauhid) bersifat tetap dan tidak boleh
berbeda antara umat Islam bahkan antara generasi para nabi-nabi dan
rosul Allah SWT.
Bahkan bagi mereka antara sesama agama samawi
(langit) yakni Yahudi, Nasrani dan Islam Allah SWT mengintakan,
berpesan dan berfirman dalam surat Ali Imron :
64. Katakanlah:
“Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun
dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
Tuhan selain Allah”. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada
mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah)”.
Itulah akanya Allah sangat tepat dan sangat
bijak dalam mengungkapkan ayat-Nya yang terkait dengan perintah kepada
kita untuk tetap bersatu dan berpegang teguh kepada ajaran syariat agama
Islam yakni dengan kalimat “W
103. Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Jika kita
membaca sejarah perjungsn islam masa lalu maka kita akan menyaksikan
bahwa organisasi islam yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan
bekerjasama sesuai dengan bidang garapannya masing-masing, seprti NU
yang berdiri pada tahun 1926 (Rois Am : KH. Hasyim Asy’ari) dengan
kalangan tradisionalnya yang ada di desa-desa dan Muhammadiyah yang
telah berdiri sebelumnya pada tahun 1912 (Pimpinan KH. Ahmad Dahlan)
dengan kalangan modernisnya yang ada di kota, walaupun untuk masa
seperti saat ini kedua-duanya sudah sama-sama eksis baik di desa maupun
di kota.
Walaupun di
samping itu ada organisasi massa lainnya seperti Persatuan Islam
(PERSIS) pimpinan A. Hassan dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
pimpinan M. Natsir dan organisasi massa islam yang lainnya dari zaman
dulu sampai sekarang. Dengan mendekatkan umat dan masyarakat dengan
organisasi massanya menurut hemat penulis maka akan mengurangi
radikalisasi islam sehingga sangat disayangkan jika stigma negatif
dengan munculnya teror atau prilaku terorisme itu dikaitkan dengan islam
yang mulia dan organisasi islamnya yang jauh dari paham-paham
menyimpang.
sumber : http://politik.kompasiana.com/2012/11/04/solusi-deradikalisasi-islam-seri-1-mendekatkan-umat-dengan-oragnisasi-islamnya-di-masyarakat-500479.html
0 komentar:
Posting Komentar