Masjid Raya Vila Mutiara Gading 2 Bumi Anggrek-Syekh Abdul Qodir
SOLUSI DERADIKALISASI ISLAM SERI-2 :
SATU MASJID BERAGAM ORMAS DAN ALIRAN
Oleh : Dimyat Aa Dym
Dustur Ilahi
107. Dan
(di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta
menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya
sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak
menghendaki selain kebaikan.” dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya
mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
[660] yang
dimaksudkan dengan orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak
dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama abu ‘Amir, yang mereka
tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria untuk bersembahyang di masjid
yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi yang akan
memerangi kaum muslimin. akan tetapi kedatangan abu ‘Amir Ini tidak jadi
Karena ia mati di Syiria. dan masjid yang didirikan kaum munafik itu
diruntuhkan atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang
diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.
Dengan
penjelasan ayat di atas maka maka kita sama-sama mendapatkan penjelasan
dan pencerahan bahwa masjid adalah simbol persatuan dan kesatuan kaum
muslimin dalam suatu wilayah RT atau RW atau Dusun atau atau Kampung
atau Wilayah tertentu sesuai dengan jangkauan masjid yang bersangkutan.
Dengan demikian maka kita mengenal ada yang namanya musholla dan masjid,
masjid pun terbagi lagi ada masjid jami’, ada masjid raya, ada masjid
agung, dan ada juga masjid kaum.
Umat
islam atau kaum muslimin adalah umat yang beriman kepada yang satu,
umat yang bersaudara, umat yang gemar silaturahim, umat yang saling
kasih sayang, saling nasehat menasehati dan umat memiliki berdiri dalam
barisan atau shaf yang rapih bagaikan bangunan yang tersusun secara
rapih dan kokoh. Walaupun terkadang ada diantara satu dua orang secara
individual/personal masih suka menunjukan sikap yang kurang sesuai
dengan ajaran islam ini.
Allah SWT berfirman dalam surat Ash-shof :
4. Sesungguhnya
Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Begitu juga dalam surat Al-Hujurot :
10. Orang-orang
beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Menara Masjid Raya Syeh Abdul Qodir VMG 2 Bumi Anggrek, Dok Pribadi.
Keberagaman adalah sebuah keniscayaan
Kita
tidak mungkin dapat menghindari keberagaman baik dalam ruang lingkup
keluarga, RT, RW, Dusun atau kampung atau Komplek, terlebih lagi di
sebuah perumahan akan jauh lebih berbeda aspek keberagamannya
dibandingkan dengan di kampung, baik itu aspek agama, suku, adat
istiadat dan sebagainya. Satu hal yang perlu kita sadari juga bahwa
dalam satu agama pun baik islam maupun kristen memiliki aliran, madzhab,
organisasinya masing-masing.
Tradisi, keyakinan dan amal sholeh alam Islam tidak
pernah atau jarang sekali sebuah masjid atau musholla dinisbatkan
dengan latar belakang organisasinya misalnya masjid NU, atau Masjid
Muhammadiyah, atau masjid PERSIS atau masjid DDII atau masjid PUI,
kecuali kalaupun ada karena berhubungan dengan lembaga pendidikan ormas
tersebut, meskipun pada prakteknya jika ada masjid yang menyandarkan
diri dengan ormas tertentu dalam pemakmurannya tetap bersama-sama,
menghargai atau toleransi dengan “adat/kebiasaan/khilafiyan
masing-masing. Karena masih banyak bidang garapan lain yang beririsan,
banyak persamaan dan tidak ada perbedaan didalamnnya. Maka dalam wilayah
inilah umat harus bekerjasama.
Menyikapi Perbedaan Ormas dan Aliran
Beragam
Ormas dan Aliran dalam Agama (Islam) ada yang Lurus dan ada yang Sesat,
oleh karena itu hal ini sering kita ucapkan dan menjadi bacaan kita
sehari-hari dalam shalat yakni surat al-fatihah dan sekaligus menjadi
doa harian kita :
6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,
[8] Ihdina
(tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan
yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah
saja, tetapi juga memberi taufik.
Jika
sebuah ormas atau aliran sudah jelas-jelas sesat dengan berdasarkan
pada indikatornya sesuai standar Al-Quran dan hadits maka berbeda
menyikapinya dengan perbedaan itu masih dalam batas-batas yang
ditoleransikan dalam ajaran Islam, sehubungan dengan itu maka mengutip
dari karya ilmiyahnya bapak Kartono Ahmad Jaiz dalam bukunya yang
berjudul “ALIRAN DAN PAHAM SESAT DI INDONESIA” penerbit Pustaka
Al-kautsar Jakarta tahun 2002 menjelaskan tentang aliran dan paham sesat
di Indonesia dengan lugas yaitu :
1. Paham Sesat Inkar Sunnah
2. Aliran Pembaru Isa Bugis
3. Gerakan Darul Arqom
4. NII Ma’had Al-Zaitun 1
5. Gerakan Ahmadiyah
6. Baha’i Aliran Sesat Sempalan Syi’ah
7. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
8. Gerakan Syi’ah di Indonesia
9. Lia Aminuddin & Ajarannya, Agama Salamullah
Terlepas
dari semua jenis perbedaan yang ada di atas baik yang menyimpang maupun
yang lurus maka memasuki tahun baru islam 1434 H ini adalah sebuah
momentum yang tepat bagi umat islam untuk bertaubat dari kesesatan
kepada cahaya islam, momentum yang baik untuk berhijrah dari kemaksiatan
kepada mutiara iman, dan kesempatan yang baik untuk kembali memakmurkan
masjid sebagai simbol persatuan umat dalam suatu wilayah.di dalamnya
hidup rukun dan ukhuwah antara satu jamaah dengan jamaah yang lainnya
sehingga bangunannya menjadi lebih indah dengan beragam aliran, ormas
dan harokah atau gerakan perbaikan amal islami.[DM].
Wakunu Ibadallahi ikhwana, jadilah hamba Allah Yang Bersaudara, Dok Pribadi.
“DENGAN SEMANGAT HIJRAH MARI KITA BERSAMA MAKMURKAN MASJID”
Kata
Nabi SAW : Tidak ada Hijrah setelah Futuh Makkah, tetapi Yang ada
adalah Hijrah dari Kemaksiatan kepada Ketaatan Kepada Allah SWT, Orang
yang berhijrah adalah orang yang berhijran dari apa yang dilarang oleh
Allah SWT (LA HIJROTA BA’DA FATHI, ALMUHAJIRU MAN HAJARO MA NAHALLAHU)
Wallahu a’lam bishowab
sumber : http://media.kompasiana.com/new-media/2012/11/15/solusi-deradikalisasi-islam-seri-2-selamat-tahun-baru-islam-1434-h-503290.html