PESERTA SAHUR BERSAMA (SABER) MASJID AL-IHSAN
Sekolah dan Madrasah Ramadhan
Tanpa terasa bulan suci Ramadhan sudah genap memasuki hari yang ke-28. Jika Ramadhan ini diibarat sebagai
sebuah sekolah atau madrasah internasional, maka saat-saat seperti ini
umat Islam sedang dan akan menghadapi ujian akhir atau ujian
internasional dari serangkaian kegiatan pendidikan dari madrasah atau
sekolah tersebut. (bukan ujian nasional, karena madrasah atau sekolah
Ramadhan ini tarafnya internasional).
Waktu-waktu
utama dalam satu bulan ajaran di sekolah dan madrasah internasional itu
terbagi menjadi tiga tahapan utama atau tiga semester (bukan tahun
ajaran, karena madrasah atau sekolah ini masa pendidikannya hanya satu
bulan), masing-masing semester terdiri dari 10 hari, 10 hari pertama
adalah tahap penjaringan bagi semua peserta didik, 10 hari kedua adalah
tahap penyaringan, sedangkan 10 hari ketiga adalah tahap seleksi untuk
menentukan siapa yang lulus dan siapa yang gagal alias tidak lulus atau
lulus tapi dengan catatan.
Sedangkan
kegiatan utama dari madrasah atau sekolah ini adalah menuntaskan
kegiatan training atau pelajaran berupa puasa seharian penuh dimulai
dari terbit fajar (waktu subuh) sampai terbenamnya matahari (waktu
maghrib). Training atau pelajaran lainnya adalah melaksanakan shalat
wajib berjama’ah dan shalat sunnah qiyamullail atau qiyamur Ramadhan,
baik berupa shalat tarawih maupun berupa shalat tahajjud. Selain kedua
mata pelajaran utama (MKDU) di atas masih ada tugas terstruktur lainnya
yakni menyelesaikan tugas membaca kitab berupa kitab suci Al-Qur’an.
Besok atau lusa
adalah hari ke-29 hari terakhir bagi mereka yang memulai atau masuk ke
pendidikan Ramadhan 1433 ini pada hari Sabtu, 21 Juli 2012, karena bagi
mereka ini telah menggenapkan jumlah hari di bulan Sya’bannya menjadi 30
hari (berdasarkan metode rukyat), sedangkan bagi yang masuknya lebih
dahulu yaitu pada hari Jum’at, 20 Juli 2012, maka besok atau lusa itu
merupakan hari ke-30 mereka menggenapkan jumlah hari berpuasa, karena di
bulan Sya’bannya mereka hanya 29 hari (berdasarkan metode hisab).
Sehingga dengan
demikian maka hari kelulusan bagi keduanya insya Allah akan sama yakni
pada hari Ahad, 19 Agustus 2012, setelah menyelesaikan pendidikan di
sekolah dan madrasah internasional Ramadhan 1433 semoga lulus (amal
ibadahnya sempurna dan diterima di sisi Allah SWT) dan apa yang menjadi
tujuan institusional dari madrasah atau sekolah itu tercapai dengan
gilang gemilang yakni agar menjadi insan yang bertaqwa (la’allakum
tattaquun), menjadi insan yang bersyukur (la’allakum tasykurun) dan
insan yang memperoleh petunjuk berupa ilmu, pengetahuan dan pengalaman
(la’allakum yarsyudun).
Khusus bagi
mereka yang memperoleh prestasi khusus di 10 hari terakhir dengan
melakukan i’tikaf dan berkonsentrasi dengan studinya maka akan
memperoleh sertifikat khusus “cumloude” yang nilainya itu sangat tinggi
dan jika dikonversikan nilainya maka nilainya yang hanya satu malam itu
mencapai seribu bulan atau 83 tahun (berupa nikmat lailatul qodar, malam
kemuliaan). Mereka yang memperoleh sertifikat ini akan mendapatkan
kebahagiaan dan kenikmatan tersendiri dalam hidupnya, seperti ketenangan
bathin, kekhusu’an dalam beribadah, dan kenikmatan batin yang tiada
taranya.
Semoga kita
dapat berjumpa kembali dan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan
tahun depan sehingga jika pada ramadhan tahun ini kita masih ada
nilai-nilai yang kurang atau tidak mencapai nilai standar maka kita akan
mampu memperbaikinya sebaliknya jika nilai-nilai kita sudah bagus atau
mampu mencapai nilai yang terbaik maka kita akan meningkatkan dan
mempertahankan nilai tersebut.
Nilai-Nilai Pendidikan Ramadhan
Tak dapat
dipungkiri bahwa semua ibadah dalam Islam baik yang mahdhoh (pokok)
maupun yang ghoiru mahdhoh (tidak pokok), baik yang wajib maupun yang
sunnah, yang individual (fardiyah) maupun yang kolektif (berjama’ah),
yang bersifat ritual formal maupun yang sosial kemasyarakatan maka akan
memiliki nilai dan hikmah yang beragam, meskipun secara keseluruhan pada
intinya adalah sama yakni sebagai sebuah bentuk realisasi terhadap
keyakinan kita (iman) kepada Allah, Rosul-Nya dan Al-Qur’an, sebagai
sebuah bentuk pengabdian kita kepada Sang Kholiq (ibadah) dan sebagai
bentuk kecintaan dan ketaatan (taqwa) kita kepada Allah dan Rosul-Nya.
Perhatikan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an sebagai mana tercantum di bawah ini :
1. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS Al-Baqoroh, 2 : 21)
2. Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS
Al-Baqoroh, 2:183)
3. Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman (1), (yaitu) orang-orang yang
khusyu’ dalam sembahyangnya (2), dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3), dan orang-orang
yang menunaikan zakat (4), dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5),
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki[994]; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa (6), Barangsiapa mencari yang di balik itu[995]
maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas (7), Dan
orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
(8), dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya (9), Mereka itulah
orang-orang yang akan mewarisi (10) …… ( QS Al-Mu’minuun, 23 : 1-10)
Adapun
nilai-nilai yang dapat kita petik hikmahnya dari pelaksanaan amaliah
ibadah puasa Ramadhan selain dari apa yang telah diterangkan oleh Allah
dan Rosul-Nya seperti di atas adalah sebagai berikut :
1. Nilai keimanan, keyakinan dan kejujuran
2. Nilai kebersamaan, kebersamaan dalam beribadah, berdakwah dan bermu’amalah
3. Nilai Perjuangan, patriotisme dan optimisme
4. Nilai ritual ibadah sufi yang sesungguhnya, spiritual dan kontemplasi melalui i’tikaf di masjid
5. Nilai Konsolidasi, Silaturahmi, dan Koordinasi
6. Nilai Solidaritas iman dan solidaritas sosial hidup bermasyarakat.
Demikian
diantara nilai dan hikmah pendidikan di sekolah atau madrasah Ramadhan
yang dapat kita rasakan oleh kita yang menghayati, melaksanakan dan
mengamalkannya.
Reuni Akbar Alumni Ramadhan
Setelah kita
lewati dari keseluruhan prosesi pendidikan Ramadhan ini nanti maka kita
berhak menyandang gelar insan muttaqien, insan syakirin, dan insan
arrosyidin, yakni orang yang mampu meraih prestasi taqwa, memperoleh
predikat hamba yang bersyukur dan mendapatkan sinar petunjuk dari Yang
Maha Kuasa. Kita mengangungkan Allah semata dengan pengagungannya yang
tulus seraya mengucapkan takbir, tahmid dan tahlil sepanjang hari pada
malam 1 syawal dan pada siang harinya saling memberikan ucapan selamat
kepada saudara-saudaranya.
“Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
(QS Al-baqoroh, 2 : 185)
Sebagai mana
halnya definisi keberhasilan bagi orang yang berhasil dalam pendidikan
di sekolah atau madrasahnya maka mereka yang sukses dan berhasil adalah
yang sukses dalam sekolahnya juga sukses pasca sekolahnya alias tidak
nganggur, dia mampu berkarya, dia mampu bekerja, dia juga mampu
menciptakan lapangan kerja, demikian halnya juga dengan alumni Ramadhan,
begitu dia memasuki satu bulan berikutnya pasca training yang intensif
ini dia masih tetap mempertahankan nilai-nilai yang sebelumnya untuk
dikembangkan.
Maka tak heran
ketika ada seruan Allah berikutnya ia menyambutnya secara antusias,
seperti dengan melaksanakan ibadah puasa sunnah 6 hari di bulan syawal,
puasa hari senin dan kamis, puasa tiga hari pertengahan bulan (ayyamul
bidh, 13, 14 dan 15 bulan hijriyah, dan sampai pada puncak ibadahnya
yakni rukun islam yang ke-5 menunaikan ibadah haji ke baitullah, Makkah
al-Mukarromah dan ziaroh kepada Rosulullah, Madinah Al-Munawwaroh.
Semoga kita termasuk orang yang dipanggil oleh Allah SWT untuk beribadah
di tanah haram dalam rangkan menunaikan ibadah haji atau umroh dan
sekaligus mengikuti reuni alumni akbar alumni ramadhan.
PESERTA PESANTREN KILAT RAMADHAN
Wallahu’alam Bishowab.